Fabio Di Giannantino diam-diam ternyata juga ingin masuk ke tim pabrikan Ducati Lenovo, tapi apakah dia bisa mengalahkan Jorge Martin dan Marc Marquez?
Le Mans, runganSport — Kursi tim pabrikan Ducati masih tersisa satu lagi, yang saat ini menjadi rebutan banyak pembalap mereka dari tim satelit.
Ternyata, rider Italia, Fabio Di Giannantonio juga diam-diam ingin berada di tim pabrikan Ducati Lenovo.
Tapi tentu saja dia sadar diri, untuk menjadi pembalap tim pabrikan, pertama-tama dia harus menjadi yang tercepat diantara rider Ducati lainnya.
Sayangnya, ini sulit dilakukan, mengingat saingannya adalah Jorge Martin, Marc Marquez dan Enea Bastianini.
Diggia juga menganalisis para rival, menyebut Martin evolusi dari seorang Jorge Lorenzo, sementara Marquez sangat kuat dalam menikung, terutama di sisi kiri.
“Mengapa bukan saya? Kami harus bekerja sedikit, tapi sebenarnya itu juga tujuan saya,” kata Diggia kepada Sky Sport MotoGP, seperti dikutip Motosan.es.
“Jika Anda di MotoGP, Anda tidak bisa bercita-cita menjadi kemudi, saya ingin berkembang menjadi yang terbaik di dunia dan mendapat motor terbaik.
Namun, ketiganya sangat kuat. Mungkin Martin merupakan sedikit evolusi dari Jorge Lorenzo dalam keunikan gaya balapnya.
Marquez super agresif, terutama di tikungan kiri yang menakutkan dan datanya mengesankan.
Bastianini melakukan pekerjaannya dengan sangat baik, dia sangat baik dalam menangani ban.
Bukan suatu kebetulan jika ada tiga orang di posisi empat besar klasemen, ini akan menjadi keputusan sulit bagi Ducati,” demikian penilaian Diggia.
Masa depan Diggia belum pasti, karena kontraknya di tim satelit Pertamina Enduro VR46 Racing hanya sampai akhir tahun 2024 ini. (rs/gp)
BACA:Â Bezzecchi Terkejut Tentang Penyebab Jatuh di Le Mans
Kalo cuma “bekerja sedikit”, mana mungkin bisa bersaing. Ambisimu melebihi bakatmu.. ????