Presiden FIM: Setiap Olahraga Ada Heronya, di MotoGP Ada Valentino Rossi

MotoGP sedang mengalami masa transisi dari era Valentino Rossi ke era generasi baru.

Misano, runganSport — Banyak orang di seluruh dunia mengenal Legenda Grand Prix asal Italia, Valentino Rossi.

Sosok The Doctor bahkan lebih populer dari MotoGP itu sendiri.

Sehingga ketika dia pensiun, pengelola MotoGP, Dorna Sports sangat merasakan dampaknya.

Ada banyak perubahan besar-besaran yang dilakukan MotoGP setelah Rossi gantung helm.

Tapi kini perlahan mulai membaik lagi, minat orang banyak pada MotoGP mulai meningkat.

Menandakan transisi yang sudah dimulai, artinya era Rossi telah berakhir.

Hal ini disampaikan oleh presiden FIM, Jorge Viegas, bahkan di setiap olahraga atau kejuaraan selalu ada satu pahlawan yang dielu-elukan banyak orang, termasuk Rossi.

“Segalanya telah meningkat pesat tahun ini,” kata Viegas tentang peningkatan minat penonton pada MotoGP, yang kini perlaha mulai bangkit lagi, berbicara kepada GPOne.con, sebagaimana dikutip Motosan.es.

“Saya pikir itu adalah efek Rossi.

Saya membicarakannya di Misano dengan mereka yang bertanggung jawab atas organisasi ini, saya pikir kami melampaui Valentino,” sambungnya.

“Artinya, kami mengadakan pesta besar di Tavullia untuknya.

Namun jagoan-jagoan baru mulai terlihat, banyak bendera Bagnaia dan Bezzecchi yang mulai terlihat.

Pahlawan selalu dibutuhkan dalam olahraga dan Rossi tidak diragukan lagi adalah salah satunya,” akui pria Portugal itu.

“Saya tidak tahu apakah kita akan pernah memiliki seseorang seperti dia, tapi saya pikir transisi telah dimulai.

Tahun lalu, khususnya di Italia, kami menyadari bahwa pensiunnya Rossi berdampak nyata, namun tahun ini segalanya sudah jauh lebih baik.

Saya pikir kita telah melampaui warisannya,” demikian Viegas menerangkan.

Rossi sendiri telah pensiun dari MotoGP pada akhir musim 2021 yang lalu, dikenal sebagai salah satu pembalap paling berpengaruh yang pernah hadir di Grand Prix. (rs/gp)

BACA: Pengakuan Marquez: Rossi Pahlawan Saya, Tapi Dia Menuduh Saya dan Keterlaluan