Apa penyebab dua pabrikan Jepang: Honda dan Yamaha kesulitan di MotoGP saat ini?
Le Mans, runganSport — Pada akhir tahun 2022 yang lalu, pabrikan asal Jepang, Suzuki memutuskan untuk mundur dari MotoGP, padahal kala itu mereka menjadi motor Jepang paling kompetitif di grid.
Sementara dua lainnya, Honda dan Yamaha sedang kesulitan dan semakin tidak kompetitif.
Puncaknya adalah pada tahun 2024 ini, di mana Honda dan Yamaha kini berada di urutan terbawah klasemen pabrikan.
Honda dan Yamaha dulu menjadi raja MotoGP, saling bergantian menang dan mendominasi kelas utama.
Sekarang, terutama setelah pandemi Corona, pabrikan Jepang kalah saing dari pabrikan Eropa.
Mantan kepala kru pembalap Spanyol, Marc Marquez, Santi Hernandez yang saat ini masih tetap di Repsol Honda, mencoba menyampaikan pandangannya tentang situasi pabrikan Jepang.
Dan menurut Anda pada titik manakah keadaan menjadi kacau, kapan Honda tersesat?
“Entahlah… Yang jelas, era Covid tidak terlalu berdampak pada pabrikan-pabrikan Eropa dibandingkan pabrikan Jepang,” ujar Hernandez dalam berita Relevo.com.
“Kami melihat Yamaha juga kesulitan sejak saat itu, karena sebelum Covid merekalah yang selalu unggul,” sambung pria Spanyol itu.
“Hal ini berdampak pada cara mereka menangani pandemi di negaranya, dan masyarakat Eropa juga merasakan manfaatnya.
Dari sana? Ya, kita bisa membahas banyak detail, perbedaan antara apa yang dilakukan seseorang dan apa yang dilakukan orang lain, namun kita harus fokus untuk melihat apa yang perlu dilakukan dan mencoba memperbaikinya,” demikian tambah Hernandez.
Hernandez saat ini masih tetap di Repsol Honda, dia kini mengurus pembalap Mallorca, Joan Mir yang sekarang menjadi ujung tombak HRC.
Hernandez gagal mengikuti Marquez pindah ke Gresini Racing karena pembalap Cervera itu tidak boleh membawa kru dan timnya. (rs/gp)
BACA: MotoGP Catalunya: Ini Target Kecil-kecilan Marini di Barcelona
